NYERI CEPAT DAN
NYERI LAMBAT
Secara umum, ada dua cara bagaimana
sensasi nosiseptif dapat mencapai susunan saraf pusat, yaitu melalui traktus
neospinothalamic untuk ”nyeri cepat – spontan” dan traktus paleospinothalamic
untuk ”nyeri lambat”.
Pada traktus neospinothalamik, nyeri secara cepat
bertransmisi melalui serabut A-δ dan kemudian berujung pada kornu dorsalis di
medulla spinalis dan kemudian bersinapsis dengan dendrit pada neospinothlamaik
melalui bantuan suatu neurotransmitter. Akson dari neuron ini menuju ke otak
dan menyebrang ke sisi lain melalui commisura alba anterior, naik keatas dengan
columna anterolateral yang kontralateral. Serabut ini kemudian berakhir pada
kompleks ventrobasal pada thalamus dan bersinapsis dengan dendrit pada korteks
somatosensorik. Nyeri cepat-spontan ini dirasakan dalam waktu 1/10 detik dari
suatu stimulus nyeri tajam, tusuk, dan gores.
Pada traktus paleospinothalamik, nyeri
lambat dihantarkan oleh serabut C ke lamina II dan III dari cornu
dorsalis yang dikenal dengan substantia gelatinosa. Impuls kemudian dibawa oleh
serabut saraf yang berakhir pada lamina V, juga pada kornu dorsalis,
bersinaps dengan neuron yang bergabung dengan serabut dari jalur cepat,
menyebrangi sisi berlawanan via commisura alba anterior dan naik ke aras
melalui jalur anterolateral. Neuron ini kemudian berakhir dalam batang otak,
dengan sepersepuluh serabut berhenti di thalamus dan yang lainnya pada medulla,
pons, dan substantia grisea sentralis dari tectum mesencephalon.
Sebenarnya terdapat beragam jalur
khusus hantaran sinyal dari kerusakan jaringan dibawa ke berbagai tujuan,
dimana dapat memprovokasi proses kompleks. Transmisi nosiseptif sentripetal
memicu berbagai jalur : spinoreticular, spinomesencephalic, spinolimbic, spinocervical,
dan spinothalamic.
Traktus
spinoreticular membawa jalur aferen dari somatosensorik dan viscerosensorik
yang berakhir pada tempat yang berbeda pada batang otak. Traktus
spinomesencephalik mengandung berbagai proyeksi yang berakhir pada tempat yang
berbeda dalam nukleus diencephali. Traktus spinolimbik termasuk dari bagian
spinohipotalamik yang mencapai kedua bagian lateral dan medial dari
hypothalamus dan kemudian traktus spinoamygdala yang memanjang ke nukleus
sentralis dari amygdala. Traktus spinoservikal, seperti spinothalamik
membawa sinyal ke thalamus.
Sensasi rasa nyeri dapat kita
rasakan karena adanya suatu mekanisme penghantaran impuls dalam tubuh kita.
Nyeri berasal dari adanya jaringan yang rusak. Jaringan yang rusak menginduksi
biosintesis phospolipase menjadi asam arachidonat. Kemudian asam arachidonat
menghasilkan enzim Cyclooxygenase (COX) yang akan merangsang pelepasan mediator
nyeri berupa prostaglandin dan Tromboxant. Prostaglandin (PGE2) kemudian
mengaktifkan voltage gated channel sehingga terjadi perubahan potensial membran
(Ion Na+ masuk kedalam sel), perubahan ini menghasilkan action potential,
terjadi depolarisasi nociceptor pada Free Nerve Ending. Transmisi impuls
menjalar sepanjang saraf sensoris sampai ke dorsal horn di spinal cord, bersilangan
di medulla spinalis dan menuju Neospinothalamic tract (fast pain) atau
Paleospinothalamic tract (slow pain). Impuls kemudian masuk ke thalamus (yang
merupakan pusat emosi). Impuls kemudian menuju cortex cerebrum dan Interpretasi
rasa nyeri pun terjadi.
Anatomi Medulla Spinalis
Mekanisme Penjalaran Nyeri
(Sumber: Google)
Tugas Mekanisme nyeri cepat dan nyeri lambat Fisioterapi UNHAS 2013 semester tiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar