Sabtu, 12 Januari 2013

Lapisan Ozon Bocor, Manusia Makin Menderita


Tahukah anda bahwa lapisan ozon yang melindungi bumi kita ini sudah bocor ? Atau, minimal anda pernah mendengarnya ?
Informasi bocornya lapisan ozon ini terpublikasi di masyarakat sekitar bulan Oktober tahun 2000 lalu. Saat itu harian Jawa Pos sempat mengulas khusus tentang kebocoran lapisan ozon, yang saat itu diinformasikan luasnya kebocoran itu sama dengan dua per tiga luasnya benua Amerika. Ukuran itu diperoleh dari hasil foto citra satelit. Saya sendiri mendapatkan informasi kebocoran lapisan ozon beberapa tahun sebelumnya.
Lapisan ozon posisinya ada di lapisan stratosphere pada sistem atmosfera bumi, atau terletak pada ketinggian 19 km sampai 23 km diatas permukaan bumi. Fungsi lapisan ozon adalah menyerap gelombang ultraviolet yang berasal dari matahari, sehingga radiasi gelombang ultraviolet tersebut tidak berlebihan sehingga bisa bermanfaat bagi makhluk hidup di bumi.
Apa penyebab lapisan ozon bocor ? Salah satunya adalah ulah manusia sendiri, yang mengeksploitasi gas-gas untuk keperluan industri dan keperluan rumah tangga, seperti AC, kulkas, parfum spray dan sebagainya. Akibatnya, limbah gas tersebut bereaksi dengan ozon yang menyebabkan lapisan ozon berkurang atau bocor. Gas-gas yang dapat bereaksi dengan ozon itu adalah gas generic dari halocarbon seperti fluorine, chlororine, bromine, yang diproduksi manusia seperti chlorofluocarbon atau CFCs dan lainnya.
Akibat menipisnya lapisan ozon ini maka jelas gelombang ultraviolet yang sampai di permukaan bumi akan meningkat. Manusia pun dalam bahaya terutama untuk segi kesehatannya. Gelombang ultraviolet panjang gelombangnya kurang dari 320 nm atau biasa disebut gelombang UV-B. sedikit saja gelombang UV-B ini mengenai manusia, maka manusia akan gampang terkena penyakit demam, katarak, kanker kulit, merusak gen DNA dan menurunkan daya imunitas manusia.
Sejak tahun 1950 sampai saat ini ada sekitar 150 stasiun pencatat ozon dibawah WMO (World Meteorological Organization) yaitu yang dinamakan Global Ozone Observing System yang tersebar di seluruh dunia. Mereka berhasil mendeteksi lokasi bocornya lapizan ozon itu, yakni di daerah Lautan Artic, berlubang bertahap. Bocornya lapisan ozon terjadi secara bertahap dari tahun ke tahun. Akibatnya kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya terancam bila fenomena ini tidak ditangani secara serius oleh dunia.

Bocornya lapisan ozon itu menyebabkan suhu di kutub meningkat, sehingga lapisan es mencair. Pengaruhnya ke tinggi permukaan air laut yang juga akan meningkat, dan diprediksi beberapa daratan di bumi akan tenggelam.
Bocornya lapisan ozon juga menyebabkan iklim dunia akan berubah, sehingga mengganggu habitat makhluk hidup termasuk manusia. Kalau habitatnya berubah, maka sifat makhluk tersebut bisa berubah menjadi ganas dan sulit terkendali.
Efek bocornya lapisan ozon seperti yang saya jelas diatas kini sudah jelas terjadi di depan kita. Banyak penyakit baru yang diderita manusia. Jumlah penderita kanker terus meningkat. Berubahnya iklim juga mempengaruhi dua musim di Indonesia. Anda bisa melihat bahwa musim hujan dan kemarau kini sering tak jelas datangnya. Sangat berbeda ketika saya masih sekolah tahun 80-an dulu, dimana di mata pelajaran IPA sudah jelas tertulis kapan musim hujan atau kemarau tiba.
Meningkatnya tinggi permukaan air laut juga sudah terjadi. Seorang relasi saya yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di kawasan Perak Barat di Surabaya, mendadak kebanjiran air laut setinggi lutut orang dewasa yang sampai membanjiri rumahnya bulan februari kemarin. Mereka pun panik sekali karena memang tak pernah kebanjiran seumur hidup. BMKG setempat mengatakan hal itu karena air laut pasang. Tetapi, bukankah air laut pasang sudah lazim terjadi ? Mengapa baru kali ini bisa kebanjiran ? Itulah karena tinggi permukaan air laut sudah meningkat sebelumnya, tanpa kita sadari.
Kita memang punya kebiasaan kurang peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Kita baru akan sadar dan panik bila sudah ada kejadian nyata di depan mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar