Pewawancara : Andi
Febrianty Ramadhani (10013 – XI IPA 1)
Narasumber
: Drs. H. Muh. Husni Makki (selaku Imam Sholat Ied 1432 H di Lapangan S.
Binangae)
Pukul : 05.35 WITA
(ba’da subuh)
Hari/Tanggal : Minggu,
4 September 2011
Assalamualaikum wr.
Wb
Dhan i: Apa rutinitas bapak sehari-harinya ?
Ustad : Rutinitas dari segi profesi, guru MAN 1, yang
kedua imam.
Dhani : Apakah berbeda ketika memasuki bulan Ramadhan
dengan bulan-bulan biasanya ?
Ustad : Jelas berbeda, karna bulan Ramadhan di jadikan oleh Allah khusus
hambanya yang taat dan taqwa dengan tujuan untuk menyamai umur umat-umat
sebelumnya dari sisi lamanya beribadah.
Dhani : Selain menjadi Imam Masjid apakah bapak juga seorang penceramah di
masjid-masjid yang ada ?
Ustad : Saya bukan penceramah kondang, itu bukan profesi saya, hanya kadang
naik sekali-kali jika di butuhkan, bukan merupakan profesi.
Dhani : Sejak kapan bapak mulai menghafal ayat-ayat Al-Qur’an khususnya
untuk bacaan ayat-ayat yang panjang ?
Ustad : Sejak SD, kelas 3 SD saya sudah di bimbing terus, bukan hanya
Al-Qur’an tapi juga mendalami agama.
Dhani : Sejak kapan
bapak menekuni profesi bapak sebagai imam ?
Ustad : Sejak 1997 - 2002 di Masjid Agung, 2002 –
sekarang di Masjid Masdarul Birri.
Dhani : Apa yang
menyebabkan bapak sehingga memilih profesi sebagai imam masjid ?
Ustad : Yang pertama, penyebabnya karna keprihatinan melihat sodara-sodara
muslim yang tidak peduli dengan urusan ke masjidan sehingga hati saya terketuk menjadi
seorang imam apalagi memang saya menekuni Al-Qur’an sejak kecil, banya
penyebabnya, dan itu adalah tanggung jawab.
Dhani : Selain sebagai Imam, profesi apa yang bapak
tekuni ?
Ustad : Guru Man 1 Barru.
Dhani : Apakah sulit menjadi seorang Imam mesjid ?
Ustad : Sangat sulit, karna tanggung jawabnya besar. Bukan hanya kepada
manusia tetapi juga kepada Allah, harus menguasai ilmu agama, harus menguasai Al-Qur’an, paling tidak bacaannya mantap,
sehingga dapat juga menjadi imam sholat Ied.
Dhani : Apakah bapak bangga menjadi seorang imam
masjid ?
Ustad : Saya sangat bangga, karna imam itu adalah amanah dari Allah, imam
itu adalah profesi yang berhubungan denga dunia dan akhirat, dan imam itu
adalah pemimpin masyarakat atau pemimpin jama’ah sehingga dapat di banggakan,
dan untuk masa sekarang itu adalah profesi yang langkah, sehingga semua orang
takut kalau jadi imam.
Dhani : Selama menjadi Imam kendala apa saja yang
bapak biasa hadapi ?
Ustad : Kendala yang paling utama adalah kita ini sebagai imam berhadapan
dengan jama’ah yang karakternya berbeda, jadi semua harus dilayani sehingga imam
butuh kesabaran dan ketabahan khusunya dalam urusan masjid dan urusan kemasyarakatan.
Dhani: Bagaimana perasaan bapak selama menjadi Imam
?
Ustad : Perasaan bahagia, senang karna selalu bergelut
dengan masyarakat.
Dhan i: Sebelum menjadi imam apakah bapak memiliki
cita-cita lain ?
Ustad : Kayaknya saya tidak pernah bercita-cita, saya hanya jalani hidupku
apa adanya. Sehingga itulah mungkin yang menyebabkan saya terlambat nikah,
terlambat kerja dan sebagainya karna tidak ada cita-cita, tidak ada
target. Saya jadi guru itu, yah begitu
saja tidak di sangka-sangka, saya tadinya pegawai, saya tiba disini di S.K saya
sebagai guru, saya memilih jurusan itupun karna dorongan orang lain yakni
Tarbiyah atau pendidikan.
Dhani: Apakah bapak memiliki trik menjadi imam yang
baik dan lebih di pandang di masyarakat ?
Ustad : Punya, trik saya itu paing tidak, tidak demam panggung, butuh
konsentrasi dengan baik dan memilih ayat yang dibaca itu yang sangat mudah,
janganpilih ayat yang susah-susah.
Dhani: Bagaimana sehingga bapak dapat bersekolah ke
Kairo Mesir ?
Ustad : Saya bukan bersekolah nak yah, saya hanya datang jalan-jalan,
menambah pengalaman, membandingkan situasi disana sambil mengenal lebih dekat
peninggalan-peninggalan purbakala, peninggalan-peninggalan nabi, Fir’aun dan
sebagainya, karna disanalah negara nabi sebagian besar, disanalah Yusuf,
disanalah Sulaiman, imam syafi’i disana di makamkan, disana bikin pendapat
baru, Nabi Ayyub juga disana, Nabi Ya’kub disana, Nabi Musa disana, makanya
dikenal dengan negara nabi. Tempat wisata yang paling tepat sebenarnya yah
disana.
Dhani : Dapatkah bapak menjelaskan riwayat pendidikan
bapak ?
Ustad : SD
: Ibtidayyah Barru, SMP : Sanawiyah Mangempang kemudian pindah di Mangkoso, SMA
: MAN Pinrang, dan menyelesaikan S1 di IAIN pada tahun 1991.
Dhani : Apakah bapak sering mengikuti lomba-lomba
keagamaan sewaktu bapak remaja ?
Ustad : Sering, lomba baca tilawah
Al-Qur’an baik tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi, tidak ke nasional.
Dhani : Apakah bapak pernah menerima penghargaan
selama ini ?
Ustad : Belum pernah saya menerima
penghargaan dari siapapun, kecuali piagam-piagam biasa seperti piagam MTQ,
piagam sebagai yuri MTQ, piagam penataran imam, dan sebagainya.
Dhani: Apa
yang menjadi latar belakang sehingga bapak memilih untuk mempelajari masalah
keagamaan ?
Ustad: Disamping
karena bimbingan orang tua sehingga pada akhirnya kami sadar bahwa agama itu
memang sangat penting dalam kehidupan kita karna agama itu bisa mencapai dunia
– akhirat. Kalau bukan agama yang di tuntut itu
bisa hanya satu, dapat dunia, akhirat terbengkalai, jadi kita harus
belajar agama untuk dinia-akhirat. Karna kita di dunia ini juga ingin tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar